Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apple mengancam untuk berhenti menawarkan FaceTime dan iMessage di Inggris

Apple telah berada di garis depan pertempuran untuk privasi pengguna selama bertahun-tahun. Perusahaan secara konsisten menolak untuk mematuhi tuntutan pemerintah untuk akses ke data pengguna, dengan alasan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan pelanggannya. Pada 2015, Apple menjadi sasaran CIA dan peneliti intelijen Inggris, yang berusaha meretas iPhone dan produk Apple lainnya. Namun, Apple tetap teguh dalam komitmennya terhadap privasi pengguna dan terus menolak tuntutan pengawasan pemerintah. Menurut BBC, pemerintah Inggris sekarang sedang mendorong perubahan undang-undang pengawasan yang akan memaksa merek teknologi untuk membuat perubahan besar dalam keamanan dan privasi. BBC juga melaporkan bahwa Apple telah mengancam jika undang-undang berubah, itu akan dihentikan menawarkan layanan seperti FaceTime dan iMessage di Inggris Raya.

Dagang Apple WWDC

Tuntutan Pengawasan Pemerintah Inggris

Terlepas dari komitmen Apple terhadap privasi pengguna, pemerintah Inggris terus menuntut akses ke data pengguna. Pada tahun 2013, Inggris dituduh tidak mematuhi hukum Inggris dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari warga negara Inggris oleh PRISM, sebuah program penyadapan rahasia AS. Baru-baru ini, pemerintah Inggris terus mendorong akses yang lebih besar ke data pengguna. Pada tahun 2016, Inggris mengesahkan Investigatory Powers Act (IPA), yang memberikan kekuasaan luas kepada pemerintah untuk memantau aktivitas online. Undang-undang tersebut telah dikritik oleh para pendukung privasi, yang berpendapat bahwa undang-undang tersebut merupakan ancaman signifikan terhadap privasi pengguna.

Namun, pemerintah sekarang memiliki rencana untuk memperbarui IPA. Undang-undang ini mengizinkan Home Office untuk memaksa merek teknologi menonaktifkan fitur keamanan. Proses untuk memperbarui Undang-undang sedang dalam proses dan merek teknologi dapat mengajukan banding sebelum mengambil tindakan. Menurut update IPA yang direncanakan, fitur keamanan tidak boleh aktif. Pemerintah Inggris memulai proses konsultasi delapan minggu tentang usulan amandemen IPA. Namun, Apple menolak perubahan baru pada undang-undang tersebut.

Tanggapan Apple terhadap Tuntutan Pemerintah Inggris

Apple telah mengirimkan makalah sembilan halaman yang bertentangan dengan banyak perubahan. Perusahaan mengatakan itu bertentangan dengan rencana Home Office untuk diberitahu tentang perubahan fitur keamanan produk sebelum memberlakukannya. Juga melanggar hukum bahwa merek non-Inggris mematuhi perubahan yang memengaruhi produk mereka secara global. Selain itu, Apple melanggar undang-undang yang menyatakan bahwa merek harus segera bertindak ketika Home Office meminta mereka untuk menonaktifkan atau memblokir fitur. Merek ini tidak akan memiliki opsi peninjauan atau proses banding.

Xiaomiintro

Apple menambahkan itu itu tidak membuat perubahan pada fitur keamanan untuk negara tertentu. Perusahaan mengklaim bahwa ini akan melemahkan produk untuk semua pengguna. Perusahaan juga berpendapat bahwa sBeberapa perubahan memerlukan rilis pembaruan perangkat lunak dan tidak dapat dilakukan secara rahasia. Apple menyimpulkan dengan mengatakan bahwa proposal tersebut adalah “ancaman serius dan langsung terhadap keamanan data dan privasi info”. Perusahaan lebih lanjut menambahkan bahwa bahkan orang-orang di luar Inggris akan terpengaruh oleh perubahan yang dilakukan pemerintah Inggris. kebutuhan.

Apple mengatakan bahwa jika pemerintah Inggris. tidak mengubah alasan, mungkin terpaksa berhenti menawarkan beberapa layanan di Inggris Apple tidak sendirian atas keberatan tersebut. Merek sosial lain seperti WhatsApp dan Signal juga sangat menentang pembaruan ke IPA. Nyatanya, Signal mengancam akan hengkang dari Inggris.

iMessage

Sikap Apple tentang Privasi Pengguna

Apple telah lama menjadi advokat vokal untuk privasi pengguna. Perusahaan telah menerapkan sejumlah tindakan untuk melindungi data pengguna, termasuk enkripsi ujung ke ujung dan autentikasi dua faktor. Pada tahun 2016, Apple terkenal menolak untuk memenuhi permintaan FBI untuk membuka kunci iPhone yang digunakan oleh salah satu penembak San Bernardino. Perusahaan berpendapat bahwa membuat backdoor untuk keamanan iPhone akan menjadi preseden buruk. Perusahaan mengklaim bahwa melakukan ini akan mengurangi keamanan semua pengguna iPhone.

Pada tahun 2018, Apple memperkenalkan fitur privasi baru di iOS 12, termasuk pencegahan pelacakan yang ditingkatkan dan pengelolaan kata sandi yang lebih baik. Perusahaan juga telah menjadi lawan vokal dari pengawasan pemerintah dan menyerukan perlindungan privasi yang lebih kuat bagi pengguna.

Kesimpulan

Penolakan Apple terhadap tuntutan pengawasan pemerintah merupakan cerminan dari komitmen perusahaan terhadap privasi pengguna. Meskipun mendapat tekanan dari pemerintah di seluruh dunia, Apple tetap teguh dalam penolakannya. Meskipun sikap ini membuat perusahaan berselisih dengan beberapa pemerintah, hal itu juga mendapatkan kepercayaan dari banyak pengguna. Saat pertempuran untuk privasi pengguna berlanjut, kemungkinan Apple akan terus menjadi vokal. Perusahaan kemungkinan akan terus mengadvokasi privasi dan keamanan pengguna.



Sumber =”https://www.gizchina.com/2023/07/20/apple-threatens-stop-offering-facetime-imessage-uk/”

Posting Komentar untuk "Apple mengancam untuk berhenti menawarkan FaceTime dan iMessage di Inggris"